Jika ada suatu negara yang dianggap superpower karena
kekayaan budaya yang dimilikinya, maka kemungkinan besar negara itu
adalah Italia. Negara ini dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban
barat dan pemicu pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan melalui
periode yang dikenal sebagai Renaissance. Indikasi ini semakin diperkuat
oleh data UNESCO World Heritage Sites dimana terdapat lebih dari
separuh harta kekayaan seni terbesar dunia yang bertempat di Italia.
Menurut data tersebut, Italia merupakan rumah bagi 100.000-an monumen
bersejarah yang terdiri dari gereja, katedral, situs arkeologis, rumah,
dan karya seni.
Italia juga menjadi landmark dari dua periode bersejarah
dalam peradaban manusia: peradaban Romawi kuno dan Renaissance.
Penyebaran agama Kristen, tata kelola masyarakat sipil, filsafat, hukum,
seni, sains, dan cara hidup masyarakat Italia di periode tersebut
menyebar dan mempengaruhi budaya masyarakat dunia. Jika disimpulkan,
karakteristik Italia adalah seni, kuliner, dan sepakbola.
Nama Italia
Ada banyak dugaan tentang asal nama “Italia”. Salah satu dugaan yang
paling populer adalah nama ini berasal dari bahasa Yunani
yaitu Oscan Víteliú, artinya “dataran sapi muda.” Sapi adalah simbol
dari berbagai suku di Italia bagian selatan, tempat dimana masyarakat
Yunani kuno sering berinteraksi dengan penduduk setempat. Dugaan
lainnya, literatur Yunani kuno seperti tulisan Aristoteles dan
Thucydides juga mencantumkan nama Italus yang diduga menjadi asal mula
nama Italia.
Awalnya, nama Italia hanya ditujukan bagi wilayah negara Italia yang
terletak di bagian selatan. Wilayah lainnya dinyatakan dengan nama
berbeda seperti Oenetria dan Lucania. Perlahan, nama-nama itu mulai
melebur. Masyarakat Yunani kuno akhirnya terbiasa menggunakan nama
Italia. Pada akhir abad ke 1, Kaisar Augustus memutuskan menggunakan
nama Italia untuk menyatakan wilayah yang terbentang dari semenanjung
Italia hingga pegunungan Alpen.
Kehidupan Masyarakat Italia
Kehidupan antara penduduk Italia di wilayah utara dan selatan
sangatlah berbeda. Wilayah utara cenderung memiliki ekonomi yang lebih
baik karena menjadi tempat bertumbuhnya industri, sedangkan wilayah
selatan relatif lebih sulit secara ekonomi. Walaupun demikian, data
ekonomi makro menunjukkan bahwa angka pengangguran di Italia tergolong
tinggi. Dengan kata lain, kesenjangan ekonomi sebenarnya terjadi di
kedua wilayah.
Gaya hidup golongan
ekonomi atas dan bawah sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat
diamati pada perilaku penduduk dari masing-masing golongan. Golongan
ekonomi atas biasanya lebih terdidik, berbicara secara formal, dan
menggunakan dialek nasional. Mereka juga menggunakan pakaian bermerek
atau karya desainer pakaian ternama. Selain itu, penduduk yang lebih
makmur biasanya berlibur ke tempat yang privat, hidup lebih santai, dan
sesekali beristirahat di villa milik pribadi.
Dibalik kesenjangan yang begitu terasa, ada beberapa hal yang
menyatukan mereka sekaligus menjadi identitas penduduk Italia. Misalnya
pasta dan roti yang menjadi makanan sejuta umat. Atau sepakbola yang
biasanya dinikmati oleh siapa saja.
Penduduk Italia umumnya menghormati dan menyayangi keluarganya.
Ikatan kekeluargaan di Italia lebih erat dan luas dibanding negara barat
pada umumnya. Tidak seperti kebanyakan keluarga barat yang biasanya
hanya mengurusi keluarga inti (ayah, ibu, dan anak), penduduk
Italia menjaga kedekatan dan keakraban hingga ke keluarga jauh. Penduduk
Italia juga sering berkumpul bersama keluarga lainnya dan mengajak
anak-anaknya untuk saling berkenalan agar memperluas jaringan keluarga.
Kedekatan keluarga di Italia juga merambat ke lingkungan bisnis. Ada
banyak usaha kecil dan menengah yang dikelola dan diwariskan untuk
anggota keluarga secara turun temurun. Beberapa perusahaan besar dan
multinasional seperti Fiat dan Benetton pun masih dibawah kendali
anggota keluarga pendirinya. Karena dikelola keluarga, rapat internal
pimpinan perusahaan biasanya tidak begitu formal. Mereka juga tidak
selalu memberikan informasi secara utuh kepada pihak luar. Hal ini
ditunjukkan dengan penggunaan bahasa atau informasi berbeda kepada orang
yang tidak begitu akrab atau tidak dipercaya.
Seni, Kuliner, dan Sepakbola
Seni adalah salah satu identitas dari Italia. Kecintaan para penduduk
terhadap sesuatu yang artistik bisa dibilang sudah mendarah-daging.
Aktivitas berkesenian di negara tersebut berkembang antar generasi,
bahkan antar wilayah. Aliran atau karakteristik karya seni dari suatu
wilayah bisa sangat berbeda dengan wilayah tetangga.
Rancangan arsitektur khas Italia dapat diamati hingga ke pusat
keramaian kota. Ada begitu banyak bangunan kubah melengkung dengan
struktur yang telah diadopsi sejak zaman Romawi kuno. Selain arsitektur,
Italia juga terkenal sebagai pionir dalam perkembangan seni visual,
terutama dalam seni lukis. Perkembangan seni lukis di Italia telah
dimulai sejak abad pertengahan dengan ciri khas lukisan yang lebih
realistis.
Italia terkenal sebagai rumah kelahiran periode Renaissance, yang
sering disebut sebagai era keemasan seni di Italia. Berbagai seniman
legendaris dunia bermunculan pada era yang berlangsung dari abad ke 15
hingga pertengahan abad ke 17. Kebanyakan seniman tersebut
mampu menghasilkan karya fenomenal di berbagai area seni seperti seni
lukis, pahat, hingga arsitektur. Leonardo da Vinci, Michelangelo
Buanarroti, Raphael, dan Sandro Botticelli merupakan beberapa
diantaranya.
Selain arsitektur dan seni visual, Italia juga kaya akan seni musik
dan literatur. Instrumen musik seperti piano dan biola merupakan
instrumen yang ditemukan di Italia. Selain itu, kebanyakan jenis musik
klasik seperti simfoni, concerto, dan sonata merupakan pengembangan dari
musik Italia pada abad ke 16 dan 17. Seperti musik, para seniman Italia
juga berkontribusi penting di bidang literatur. Diantara berbagai karya
literatur, puisi berjudul “Divine Comedy” karya Dante Alighieri
merupakan salah satu literatur paling berpengaruh di era abad
pertengahan. Karya ini juga menjadi salah satu dasar perkembangan bahasa
Italia modern.
Identitas lain dari penduduk Italia adalah kuliner. Bagi mereka,
makanan bukan hanya sekedar kebutuhan, melainkan sudah jadi kehidupan.
Mereka sering berkumpul bersama keluarga dan makanan merupakan
penghubung yang mempererat tali silaturahmi. Yang lebih penting lagi,
setiap wilayah memiliki ciri khas “masakan
Italia” ala mereka. Makanan seperti pizza atau spaghetti, yang dapat
ditemui hampir di seluruh dunia, merupakan makanan yang menjadi ciri
khas dari penduduk bagian pusat Italia.
Masakan Italia berakar dari kuliner Mediterania yang kaya akan pasta,
ikan, dan sayuran. Masakan ini disajikan dengan sederhana dimana
biasanya hanya terdiri dari empat hingga delapan bahan masakan. Resep
masakan Italia biasanya merupakan resep keluarga yang diwariskan
turun-temurun. Seiring dengan masuknya komoditas pangan dari Asia hingga
Amerika, masakan Italia menjadi semakin bervariasi dengan bahan masakan
yang semakin beragam.
Tak hanya dengan seni dan kuliner, sepakbola juga menjadi kecintaan
para penduduk Italia. Di negara tersebut, sepakbola adalah tempat untuk
menyampaikan aspirasi. Sampai-sampai ada penduduk yang lebih loyal
kepada klub atau tim nasional sepakbola dibanding negaranya. Ketika
telah berkumpul, sesama pendukung akan menyatu tak peduli apapun ras,
usia, negara, dan jenis kelamin mereka. Di stadion atau di tempat-tempat
nonton bareng, setiap fans akan saling memberikan semangat dengan
bernyanyi bersama mendukung tim kesayangannya.
Sumber: Metafisis.net
Belum ada tanggapan untuk "Mengenal Kebudayaan, Adat, dan Tradisi dari Negara Italia"
Post a Comment